Sabtu, 30 April 2016

Terjemah fathul qarib bab toharoh

Toharoh

(كتاب الطهارة)

المياه التي يجوز بها التطهير سبع مياه ماء السماء وماء البحر وماء النهر وماء البئر وماء العين وماء الثلج وماء البرد ثم المياه على أربعة أقسام طاهر مطهر، مكروه وهو الماء المشمس وطاهر غير مطهر وهو الماء المستعمل والمتغير بما خالطه من الطاهرات وماء نجس وهو الذي حلت فيه نجاسة وهو دون القلتين أو كان قلتين فتغير والقلتان خمسمائة رطل بغدادي تقريبا في الأصح.

Artinya: Macam-macam Air Air yang dapat dibuat untuk bersuci ada 7 (tujuh) yaitu air hujan (langit), air laut, air sungai, air sumur, air sumber (mata air), air salju, air dingin. Jenis air ada 4 (empat) yaitu (a) air suci dan mensucikan; (b) air yang makruh yaitu air panas; (c) air suci tapi tidak meyucikan yaitu air mustakmal dan air yang air berubah karena kecampuran perkara suci; (d) air najis yaitu (i) air kurang 2 qullah yang terkena najis atau (ii) air mencapai 2 qullah terkena najis dan berubah. Adapun ukuran 1 qullah adalah 500 (lima ratus) kati baghdad menurut pendapat yang paling sahih

  SUCINYA KULIT BANGKAI SETELAH DISAMAK

(فصل) وجلود الميتة تطهر بالدباغ إلا جلد الكلب والخنزير وما تولد منهما أو من أحدهما وعظم الميتة وشعرها نجس إلا الآدمي. ولا يجوز استعمال أواني الذهب والفضة ويجوز استعمال غيرهما من الأواني

Terjemah: Kulit bangkai dapat suci dengan disamak kecuali kulit anjing dan babi dan hewan yang terlahir dari keduanya atau dari salah satunya. Adapun tulang bangkai itu najis kecuali tulang mayat manusia. Tidak boleh menggunakan wadah yang terbuat dari emas dan perak. Boleh menggunakan wadah yang selain dari emas dan perak

HUKUM SIWAK (SIKAT GIGI)

(فصل) والسواك مستحب في كل حال إلا بعد الزوال للصائم وهو في ثلاثة مواضع أشد استحبابا: عند تغير الفم من أزم وغيره وعند القيام من النوم وعند القيام إلى الصلا

Artinya: Bersiwak itu hukumnya sunnah dalam setiap keadaan kecuali setelah condongnya matahari bagi yang berpuasa. Bersiwak sangat disunnah dalam 3 tempat yaitu (a) saat terjadi perubahan bau mulut; (b) setelah bangun tidur; (c) hendak melaksanakan shalat

TATA CARA WUDHU

(فصل) وفروض الوضوء ستة أشياء النية عند غسل الوجه وغسل الوجه وغسل اليدين إلى المرفقين ومسح بعض الرأس وغسل الرجلين إلى الكعبين والترتيب على ما ذكرناه. (فصل) وسننه عشرة أشياء التسمية وغسل الكفين قبل إدخالهما الإناء والمضمضة والاستنشاق ومسح جميع الرأس ومسح الأذنين ظاهرهما وباطنهما بماء جديد وتخليل اللحية الكثة وتخليل أصابع اليدين والرجلين وتقديم اليمنى على اليسرى والطهارة ثلاثا ثلاثا والمولاة

Artinya: Rukun atau fardhu-nya wudhu ada 6 (enam) yaitu:

1. Niat saat membasuh muka.[1]
2. Membasuh muka.
3. Membasuh kedua tangan sampai siku. 4. Mengusap sebagian kepala.[2]
5. Membasuh kedua kaki sampai mata kaki.
6. Dilakukan secara tertib dari no. 1 sampai 5.

CATATAN:
[1] Niat wudhu adalah:

نويت الوضوء لرفع الحدث الأصغر فرض ل الله تعال

Artinya: Saya niat wudhu untuk menghilangkan hadats kecil karena Allah Ta'ala. [2] Beda mengusap dan membasuh adalah kalau mengusap cukup dilakukan dengan sekedar membasahi dengan sedikit air. SEdang membasuh memakai air yang dapat mengaliri seluruh anggota badan yang wajib dibasuh.

SUNNAH-NYA WUDHU Artinya: Sunnahnya wudhu ada 10 (sepuluh): membaca bismillah, membasuh kedua telapak tangan sebelum memasukkan ke wadah air, berkumur, menghirup air ke hidup, mengusap seluruh kepala, mengusap kedua telinga luar dalam dengan air baru, menyisir jenggot tebal dengan jari, membasuh sela-sela jari tangan dan kaki, mendahulukan bagian kanan dari kiri, menyucikan masing-masing 3 (tiga) kali, bersegera.

  ISTINJAK - BERSUCI SETELAH BUANG AIR (CEBOK)

(فصل) والاستنجاء واجب من البول والغائط والأفضل أن يستنجي بالأحجار ثم يتبعها بالماء ويجوز أن يقتصر على الماء أو على ثلاثة أحجار ينقي بهن المحل فإذا أراد الاقتصار على أحدهما فالماء أفضل. ويجتنب استقبال القبلة واستدبارها في الصحراء ويجتنب البول والغائط في الماء الراكد وتحت الشجرة المثمرة وفي الطريق والظل والثقب ولا يتكلم على البول ولا يستقبل الشمس والقمر ولا يستدبرهما. Artinya: Instinja' (Jawa, cewok) atau membersihkan diri itu wajib setelah buang air kecil (kencing) dan buang air besar (BAB). Yang utama adalah bersuci dengan memakai beberapa batu[1] kemudian dengan air. Boleh bersuci dengan air saja atau dengan 3 (tiga) buah batu yang dapat membersihkan tempat najis. Apabila hendak memakai salah satu dari dua cara, maka memakai air lebih utama. ETIKA KENCING DAN BUANG AIR BESAR (BAB) Orang yang sedang buang air besar (BAB) hendaknya tidak menghadap kiblat dan tidak membelakanginya apabila dalam tempat terbuka. Kencing atau BAB hendaknya tidak dilakukan di air yang diam, di bawah pohon yang berbuah, di jalan, di tempat bernaung, di lobang. Dan hendaknya tidak berbicara saat kencing dan tidak menghadap matahari dan bulan
dan tidak membelakangi keduanya.  

PERKARA YANG MEMBATALKAN WUDHU
(YANG MENGAKIBATKAN HADAS KECIL)

(فصل) والذي ينقض الوضوء ستة أشياء ما خرج من السبيلين والنوم على غير هيئة المتمكن وزوال العقل بسكر أو مرض ولمس الرجل المرأة الأجنبية من غير حائل ومس فرج الآدمي بباطن الكف ومس حلقة دبره على الجديد.

Artinya:

Perkara yang
membatalkan wudhu ada 6 (enam): sesuatu yang keluar dari dua jalan (depan belakang), tidur dalam keadaan tidak tetap, hilang akal karena mabuk atau sakit, sentuhan laki-laki pada wanita bukan mahram tanpa penghalang, menyentuh kemaluan manusia dengan telapak tangan bagian dalam, menyentuh kawasan sekitar anus (dubur) menurut qaul jadid.[1] [1] Qaul jadid (pendapat baru) adalah fatwa Imam Syafi'i saat berada di Mesir. Qaul qadim (pendapat lama) adalah fatwa Imam Syafi'i saat berada di Baghdad, Irak.

  MANDI WAJIB (JUNUB)

(فصل) والذي يوجب الغسل ستة أشياء ثلاثة تشترك فيها الرجال والنساء وهي التقاء الختانين وإنزال المني والموت وثلاثة يختص بها النساء وهي الحيض والنفاس والولادة. (فصل) وفرائض الغسل ثلاثة أشياء النية وإزالة النجاسة إن كانت على بدنه وإيصال الماء إلى جميع الشعر والبشرة. وسننه خمسة أشياء التسمية والوضوء قبله وإمرار اليد على الجسد والمولاة وتقديم اليمنى على اليسرى. (فصل) والاغتسالات المسنونة سبعة عشر غسلا غسل الجمعة والعيدين والاستسقاء والخسوف والكسوف والغسل من غسل الميت والكافر إذا أسلم والمجنون والمغمى عليه إذا أفاقا والغسل عند الإحرام ولدخول مكة وللوقوف بعرفة وللمبيت بمزدلفة ولرمي الجمار الثلاث وللطواف

PERKARA YANG MENGHARUSKAN/MEWAJIBKAN MANDI JUNUB/KERAMAS (GHUSL)

Perkara yang mewajibkan mandi junub (ghusl) ada 6 (enam) 3 (tiga) di antaranya berlaku untuk laki-laki dan perempuan yaitu

(1) senggama, (2) keluar sperma, (3) mati. Tiga lainnya khusus untuk perempuan yaitu (4) haid, (5) nifas, (6) melahirkan (wiladah).

RUKUN/FARDHU/TATA CARA MANDI JUNUB/KERAMAS (GHUSL)

Fardhu/rukun atau perkara yang harus dilakukan saat mandi junub ada 3 (tiga) yaitu (1) niat, (2) menghilangkan najis yang terdapat pada badan, (3) mengalirkan air ke seluruh rambut dan kulit badan.

SUNNAHNYA MANDI JUNUB/KERAMAS (GHUSL)

Hal-hal yang disunnahkan (dianjurkan untuk dilakukan) saat mandi junub ada 5 (lima) yaitu (1) Baca bismillah, (2) wudhu sebelum mandi junub, (3) mengusapkan tangan pada badan, (4) bersegera, (5) mendahulukan (anggota badan) yang kanan dari yang kiri

KEADAAN YANG DISUNNAHKAN MANDI JUNUB/KERAMAS (GHUSL)

Mandi junub disunnahkan dilakukan dalam 17 keadaan yaitu: mandi untuk Jum'at, 2 (dua) hari raya, shalat minta hujan (istisqa'), gerhana bulan, gerhana matahari, setelah memandikan mayit, orang kafir apabila masuk Islam, orang gila dan ayan (epilepsi) apabila sembuah, saat akan ihram, akan masuk Makkah, wukuf di Arafah, mabit (menginap) di Muzdalifah, melempar Jumrah yang tiga, tawaf, sa'i, masuk kota Madinah.

  MENGUSAP KHUF (KAUS KAKI)

(فصل) والمسح على الخفين جائز بثلاث شرائط أن يبتدئ لبسهما بعد كمال الطهارة وأن يكونا ساترين لمحل الفرض من القدمين وأن يكونا مما يمكن تتابع المشي عليهما ويمسح المقيم يوما وليلة والمسافر ثلاثة أيام بلياليهن وابتداء المدة من حين يحدث بعد لبس الخفين فإن مسح في الحضر ثم سافر أو مسح في السفر ثم أقام أتم مسح مقيم. ويبطل المسح بثلاثة أشياء بخلعهما وانقضاء المدة وما يوجب الغسل.

Artinya: Mengusap khuf (kaus kaki khusus) itu boleh dengan 3 (tiga) syarat: (1) Memakai khuf setelah suci dari hadats kecil dan hadats besar. (2) Khuf (kaus kaki) menutupi mata kaki . (3) Dapat dipakai untuk berjalan. Orang mukim dapat memakai khuf selama satu hari satu malam (24 jam). Sedangkan musafir selama 3 (tiga) hari 3 malam. Masanya dihitung dari saat hadats (kecil) setelah memakai khuf. Apabila memakai khuf di rumah kemudian bepergian atau mengusap khuf di perjalanan kemudian mukim maka dianggap mengusap khuf untuk mukim. Mengusap khuf batal oleh 3 (tiga) hal: (a) melapasnya, (b) habisnya masa, (c) hadats besar. Tambahan penerjemah: Tata cara Mengusap Khuf 1. Mengusap khuf dilakukan sebagai ganti dari membasuh kaki saat berwudhu karena itu waktu pengusapan adalah saat giliran membasuh kaki saat wudhu. 2. Caranya adalah mengusapkan air (tanpa mengalirkan) ke bagian atas khuf atau punggung kaki (kebalikan telapak kaki)

(فصل) وشرائط التيمم خمسة أشياء: وجود العذر بسفر أو مرض، ودخول وقت الصلاة، وطلب الماء، وتعذر استعماله وإعوازه بعد الطلب، والتراب الطاهر الذي له غبار فإن خالطه جص أو رمل لم يجز. وفرائضه أربعة أشياء: النية ومسح الوجه ومسح اليدين مع المرفقين والترتيب. وسننه ثلاثة أشياء: التسمية وتقديم اليمنى على اليسرى والمولاة. (فصل) والذي يبطل التيمم ثلاثة أشياء ما أبطل الوضوء ورؤية الماء في غير وقت الصلاة والردة. وصاحب الجبائر يمسح عليها ويتيمم ويصلي ولا إعادة عليه إن كان وضعها على طهر ويتيمم لكل فريضة ويصلي بتيمم واحد ما شاء من النوافل

SYARAT BOLEHNYA TAYAMMUM

Syarat bolehnya tayammum ada 5 (lima): (a) adanya udzur karena perjalanan atau sakit, (b) masuk waktu shalat, (c) mencari air, (d) tidak dapat menggunakan air dan tidak ada air setelah mencari, (e) debu suci. Apabila tercampur najis atau pasir maka tidak sah

TATA CARA (FARDHU/RUKUN) TAYAMMUM

Fardhu/rukun atau tatacara tayammum ada 4 (empat) yaitu (a) niat, (b) mengusap wajah, (c) mengusap kedua tangan sampai siku, (d) tertib (urut).

SUNNAHNYA TAYAMMUM

Sunnahnya tayammum ada 3 (tiga) yaitu: (a) Membaca bismillah, (b) mendahulukan yang kanan dari yang kiri, (c) bersegera.

YANG MEMBATALKAN TAYAMMUM

Yang membatalkan tayammum ada 3 (tiga) yaitu:
(a) perkara yang membatalkan wudhu, (b) melihat air di selain waktu shalat, (c) murtad.

Orang yang memakai perban mengusap di atasnya, bertayammum dan shalat dan tidak perlu mengulangi shalatnya apabila saat memakai perban dalam keadaan suci. Satu tayammum berlaku untuk satu kali shalat fardhu dan 1 shalat sunnah. Satu kali tayammum dapat dipakai beberapa kali shalat sunnah

MACAM-MACAM NAJIS

(فصل) وكل مائع خرج من السبيلين نجس إلا المني وغسل جميع الأبوال والأرواث واجب إلا بول الصبي الذي لم يأكل الطعام فإنه يطهر برش الماء عليه ولا يعفى عن شيء من النجاسات إلا اليسير من الدم وما لا نفس له سائلة إذا وقع في الإناء ومات فيه فإنه لا ينجسه والحيوان كله طاهر إلا الكلب والخنزير وما تولد منهما أو من أحدهما والميتة كلها نجسة إلا السمك والجراد والآدمي ويغسل الإناء من ولوغ الكلب والخنزير سبع مرات إحداهن بالتراب ويغسل من سائر النجاسات مرة تأتي عليه والثلاثة أفضل وإذا تخللت الخمرة بنفسها طهرت وإن خللت بطرح شيء فيها لم تطهر

Setiap benda cair yang keluar dari dua jalan (anus dan kemaluan) hukumnya najis kecuali spearma. Membasuh kencing dan kotoran (tinja) itu wajib kecuali kencing bayi laki-laki kecil yang belum memakan makan maka cara menyucikannya cukup dengan menyiramkan air. Perkara yang najis tidak dimaafkan kecuali sedikit seperti darah hewan yang tidak mengalir apabila jauh ke dalam bejana (wadah) dan mati maka tidak menajiskan isi bejana. Seluruh binatang itu suci kecuali anjing dan babi dan yang lahir dari keduanya atau salah satunya. Adapun bangkai itu najis kecuali ikan, belalang dan manusia. Bejana yang terkena jilatan anjing dan babi harus dibasuh 7 (tujuh) kali salah satunya dengan tanah. Sedang najis yang lain cukup dibasuh sekali namun 3 kali lebih baik. Apabila khamar (arak) menjadi anggur dengan sendirinya maka ia menjadi suci. Apabila perubahan itu karena memasukkan sesuatu maka tidak suci

(فصل) ويخرج من الفرج ثلاثة دماء دم الحيض والنفاس والاستحاضة فالحيض هو الدم الخارج من فرج المرأة على سبيل الصحة من غير سبب الولادة ولونه أسود محتدم لذاع والنفاس هو الدم الخارج عقب الولادة والاستحاضة هو الدم الخارج في غير أيام الحيض والنفاس وأقل الحيض يوم وليلة وأكثره خمسة عشر يوما وغالبه ست أو سبع وأقل النفاس لحظه وأكثره ستون يوما وغالبه أربعون وأقل الطهر بين الحيضتين خمسة عشر يوما ولا حد لأكثره وأقل زمن تحيض فيه المرأة تسع سنين وأقل الحمل ستة أشهر وأكثره أربع سنين وأقل الحمل ستة أشهر وأكثرها أربع سنين وغالبه تسعة أشهر. ويحرم بالحيض والنفاس ثمانية أشياء الصلاة والصوم وقراءة القرآن ومس المصحف وحمله ودخول المسجد والطواف والوطء والاستمتاع بما بين السرة والركبة. ويحرم على الجنب خمسة أشياء الصلاة وقراءة القرآن ومس المصحف وحمله والطواف واللبث في المسجد. ويحرم على المحدث ثلاثة أشياء الصلاة والطواف ومس المصحف وحمله

. DEFINISI DAN HUKUM HAID, NIFAS, ISTIHADAH

Ada 3 macam darah yang keluar dari kemaluan wanita:

(a) darah haid, (b) darah nifas, (c) darah istihadlah. Darah haid adalah darah yang keluar dari kemaluan perempuan dengan cara sehat bukan karena melahirkan. Dan warnanya kehitam-hitaman, terasa panas dan diikuti mual-mual pada perut. Nifas adalah darah yang keluar setelah melahirkan. Istihadlah adalah darah yang keluar di selain hari-hari haid dan nifas. Paling sedikitnya darah haid adalah satu hari satu malam. Dan yang paling banyak adalah 15 hari. Umumnya 6 (enam) atau 7 (tujuh) hari. Paling sedikitnya nifas adalah sebentar dan paling banyak 60 hari dan umumnya 40 hari. Paling sedikitnya masa suci di antara dua masa haid adalah 15 hari. Dan tidak ada batas untuk paling banyaknya. Usia minimal wanita haid adalah 9 (sembilan) tahun. Paling sedikitnya usia kehamilan 6 bulan. Paling panjang kehamilan 4 tahun. Umumnya masa hamil adalah 9 bulan

YANG DIHARAMKAN SAAT HAID DAN NIFAS

Perkara yang diharamkan saat haid dan nifas ada 8 (delapan) yaitu shalat, puasa, membaca Al-Quran, menyentuh Al-Quran, membawa Al-Quran, masuk masjid, tawaf, hubungan intim (jimak), (suami) mencumbu di antara pusar dan lutut

YANG DIHARAMKAN SAAT JUNUB (HADATS BESAR)

Perkara yang diharamkan bagi orang junub ada 5 (lima) yaitu shalat, membaca Al-Quran, menyentuh Al-Quran, membawa Al-Quran, tawaf, tinggal di masjid

YANG DIHARAMKAN SAAT HADATS KECIL

Perkara yang diharamkan saat hadats kecil ada 3 (tiga) yaitu shalat, tawaf, menyentuh Al-Quran dan membawanya

Muqodimah kitab taqrib

(مقدمة) بسم الله الرحمن الرحيم الحمد لله رب العالمين وصلى الله على سيدنا محمد النبي الأمي وآله الطاهرين وصحابته أجمعين قال القاضي أبو شجاع أحمد بن الحسين بن أحمد الأصفهاني رحمة الله تعالى سألني بعض الأصدقاء حفظهم الله تعالى أن أعمل مختصرا في الفقه على مذهب الإمام الشافعي رحمة الله عليه ورضوانه في غاية الاختصار ونهاية الإيجاز ليقرب على المتعلم درسه ويسهل على المبتدئ حفظه وأن أكثر من التقسيمات وحصر الخصال فأجبته إلى ذلك طالبا للثواب راغبا إلى الله تعالى في التوفيق للصواب إنه على ما يشاء قدير وبعباده لطيف خبير.

Segala puji bagi Allah. Shalawat salam atas Nabi Muhammad, keluarganya dan para Sahaabat. Qadhi Abu Syujak Ahmad bin Al-Husain bin Ahmad Al-Asfahani berkata: Aku diminta oleh sebagian teman untuk menyusun ringkasan fiqih madzhab Syafi'i yang sangat ringkas dan sederhana dan terbagi dalam bagian-bagian yang banyak agar mudah dipelajari dan dihafal. Aku penuhi permintaan itu dengan memohon taufik pada Allah yang Maha Kuasa dan Maha Tahu

Rabu, 27 April 2016

Alhikam 21-30

كيف يتصور ان يحجبه شىء وهوالواحد الذى ليس معه شىء

Bagaimana mungkin dihijab oleh suatu padahal Dia yang Eas, tidak ada di samping-Nya sesuatu apapun

كيف يتصور ان يحجبه شىء وهو اقرب اليك من كل شىء

Bagaimana akan dapat dihijab oleh sesuatu padahal Dia yang lebih dekat kepada kamu dari segala sesuatu

كيف يتصوران يحجبه شىء ولولاه ماكان وجودكلشىء

Bagaimana mungkin akan dihijab oleh sesuatu, andainya tidak ada Alloh SWT  niscaya tidak ada segala sesuatu

ياعجبا كيف يظهر الوجودفى العدم ام كيف يثبت الحادث مع من له وصف القدم

Alangkah ajaibnya bagaimana nampak wujud di dalam 'Adam (yang tidak wujud), atau bagaimana dapat bertahan sesuatu yang rosak binasa itu didampingi zat yang bersifat kekal

ماترك من الجهل شيئامن اردان يحدث فى الوقت غيرمااظهره الله فيه

Tidak meninggalkan sedikit pun dari kebodohan bagi sesiapa yang berkehendak mengadakan pada sesuatu masa sesuatu yang lain daripada apa yang dijadikan Alloh SWT pada masa sesuatu

احالتك الاعمال على وجودالفراغ من رعونات النفس

Menunda amal kebaikan karena menantikan kesempatan yang lebih baik adalah tanda kebodohan

لاتطلب منه ان يخرجك من حالة ليستعملك فيما سواها فلوارادك لاستعملك من غير اخراج

Jangan meminta kepada Alloh SWT supaya dipindahkan dari satu hal kepada hal yang lain, sebab jika Alloh SWT menghendaki dipindahkan kamu tanpa merubah keadaan kamu yang lama

ماارادت همة السالك ان تقف عند ما كشف لها الاونادته هواتف الحقيقت، الذى تطلبه امامك ولاتبرجت ظواهر المكونات الانادتك حقائقها، انمانحن فتنةفلاتكفر

Tidak bercita cita seorang salik untuk berhenti ketika terjadi kasyaf ( terbuka perkara ghaib) melainkan suara hakiki bersatu kepadanya. Apa yang kamu cari masih jauh dihadapan (oleh itu jangan kamu berhenti). Dan tidak terbuka baginya alam Maya melainkan diperingatkan oleh hakikat alam itu. Sesungguhnya kami adalah ujian, karena itu janganlah kamu kufur.

طلبك منه اتهام له. وطلبك له غيبة منك عنه. وطلبك لغيره لقلةحيائك منه. وطلبك من غيره لوجودبعدك عنه

Permintaan daripada-Nya menunjukan kurang percayamu kepada-Nya. Permintaan kepada-Nya menunjukkan kamu tidak melihat-Nya. Permintaan dari lainnya menunjukkan jauhnya kamu daripada-Nya

ما من نفس تبديه الا وله قدر فيك يمضيه

Tiada satu nafas terlepas daripada kamu melainkan di situ pula ada Qadar yang berlaku di atas kamu

Selasa, 26 April 2016

Al-hikam 11-20

Tanamkan wujud kamu dalam bumi yang tersembunyi karena yang tumbuh dari sesuatu yang tidak ditanam itu tidak sempurna hasilnya



Tiada sesuatu yang sangat berguna bagi hati sebagaimana uzlah untuk masuk ke Medan tafakur


Bagaimana hati akan dapat disinari sedangkan gambar gambar alam maya melekat pada cerminnya, atau bagaimana mungkin berjalan kepada Alloh SWT sedangkan dia masih dibelenggu oleh syahwatnya, atau bagaimana akan masuk ke hadrot Alloh SWT sedangkan dia masih belum suci dari junub kelalaiannya, atau bagaimana mengharap untuk mengerti rahasia rahasia yang halus sedangkan dia belum taubat dari dosanya ( kelalaian, kekeliruan dan kesalahan)


Alam sekaliannya adalah kegelapan dan yang menerangkannya adalah karena padanya kelihatan yang Haq (tanda tanda Alloh SWT). Barangsiapa melihat alam tetapi dia tidak melihat Alloh SWT sama ada dalamya, disampingnya, sebelumnya, atau sesudahnya, maka dia benar benar memerlukan wujudnya cahaya cahaya itu dan tertutup baginya cahaya makrifat oleh tebalnya awan benda benda alam


Diantara bukti yang menunjukkan adanya keperkasaan Alloh SWT yang luar biasa adalah yang dapat menghijab engkau daripada melihat kepada-Nya dengan hijab yang tidak ada wujudnya disisi Alloh SWT


Bagaimana disangka Alloh SWT  dapat dihijab oleh sesuatu padahal Dia yang menzhirkan segala sesuatu

Bagaimana mungkin akan di hijab oleh sesuatu padahal Dia yang tampak zahir pada segala sesuatu

Bagaimana akan mungkin dihijab oleh sesuatu padahal Dia yang terlihat dalam tiap sesuatu

Bagaimana akan dapat ditutup oleh sesuatu padahal Dia yang tampak pada tiap segala sesuatu. Bagaimana mungkin dihijab oleh sesuatu padahal Dia yang ada zahir sebelum ada sesuatu

Bagaimana mungkin akan dihijab oleh sesuatu padahal Dia yang lebih nyata dari segala sesuatu 

Al-hikam 1-10

Sebagian dari tanda bahwa seorang itu bergantung pada kekuatan amal dan usahanya, yaitu berkurangnya pengharapan atas rahmat dan karunia Allah ketika terjadi padanya suatu kesalahan dan dosa.



Keinginanmu untuk tajrid [hanya beribadat saja tanpa berusaha untuk dunia], padahal Allah masih menempatkan engkau pada golongan orang-orang yang harus berusaha [kasab], maka keinginanmu itu termasuk nafsu syahwat yang samar [halus]. Sebaliknya keinginanmu untuk berusaha [kasab], padahal Allah telah menempatkan dirimu pada golongan orang yang harus beribadat tanpa kasab [berusaha], maka keinginan yang demikian berarti menurun dari semangat yang tinggi.

 Kerasnya himmah /semangat perjuangan, tidak dapat menembus tirai takdir.


Istirahat/enakkan dirimu/pikiranmu dari kesibukan mengatur dirimu, dari apa-apa yang telah diatur/dijamin oleh selain kamu(yaitu Alloh), tidak perlu engkau ikut sibuk memikirkannya


Kesungguhanmu untuk mencapai apa-apa yang telah dijamin pasti akan sampai kepadamu, di samping kelalaianmu terhadap kewajiban-kewajiban yang di amanatkan kepadamu, membuktikan butanya mata hatimu.


Janganlah keterlambatan/tertundanya waktu pemberian Tuhan kepadamu, padahal engkau bersungguh-sungguh dalam berdo’a menyebabkan putus harapan, sebab Alloh telah menjamin dan menerima semua do’a dalam apa yang ia kehendaki untukmu, bukan menurut kehendakmu, dan pada waktu yang ditentukan Alloh, bukan pada waktu yang engkau tentukan

Jangan sampai kamu merasa ragu, terhadap janji Alloh, karena tidak terlaksananya apa yang telah dijanjikan itu, walaupun telah tertentu waktunya, supaya tidak menyalahi pandangan mata hatimu, atau memadamkan cahaya hatimu

Apabila Tuhan membukakan bagimu suatu jalan untuk ma’rifat [mengenal pada-Nya], maka jangan menghiraukan soal amalmu yang masih sedikit, sebab Tuhan tidak membukakan bagimu, melainkan Ia akan memperkenalkan diri kepadamu. Tidakkah engkau tahu bahwa ma’rifat itu semata-mata pemberian karunia Alloh kepadamu, sedang amal perbuatanmu hanyalah hadiahmu kepad-Nya dengan pemberian karunia Alloh kepadamu

Beraneka macam jenis amal perbuatan, karena bermacam-macam pula pemberian karunia Allah yang diberikan kepada hamba-Nya.(Hal)



Amal perbuatan itu sebagai kerangka yang tegak, sedang roh [jiwanya], ialah terdapatnya rahasia ikhlas dalam amal perbuatan itu


Senin, 25 April 2016

15-24. Alloh SWT dan makhluk


٭ مِمَّايَدُلُّكَ على وجُودِ قهرِهِ سُبْحانهُ ان حجبكَ عَنهُ بما ليسَ بموجُودٍ معهُ ٭

15. Di antara bukti-bukti yang menunjukkan adanya kekuasaan Alloh yang luar biasa, ialah dapat menghijab engkau dari pada melihat kepada-Nya dengan hijab tanpa wujud di sisi Alloh

 

Sepakat para orang-orang arif, bahwa segala sesuatu selain Alloh tidak ada artinya, tidak dapat disamakan adanya sebagaimana adanya Allah, sebab adanya alam terserah kepada karunia Alloh, bagaikan adanya bayangan yang tergantung selalu kepada benda yang membayanginya. Maka barangsiapa yang melihat bayangan dan tidak melihat kepada yang membayanginya, maka di sinilah terhijabnya. Alloh berfirman: "segala sesuatu rusak binasa kecuali dzat Alloh." Rosulullah shollallohu 'alaihi wasallam membenarkan ucapan seorang penyair yang berkata: ''Camkanlah!Bahwa segala sesuatu selain Alloh itu palsu belaka. Dan tiap nikmat kesenangan dunia, pasti akan binasa.]

 

 

 

٭ كيفَ يتصوَّرُ ان يحجبهُ شيىءٌ وهوالذى اظهركلَّ شيىءٍ ٭

 

16."Bagaimana dapat dibayangkan bahwa Allah dapat dihijab [dibatasi tirai] oleh sesuatu padahal Alloh yang menampakkan [mendhohirkan] segala sesuatu."

 

٭ كيفَ يتصوَّرُ ان يحجبهُ شيىءٌ وهوالذى ظَهربِكلّ شيىءٍ ٭

 

17."Bagaimana mungkin akan dihijab oleh sesuatu, padahal Dia [Alloh] yang tampak [dhohir] pada segala sesuatu."

 

٭ كيفَ يتصوَّرُ ان يحجبهُ شيىءٌ وهوالذى ظهرفى كلّ شيىءٍ ٭

 

18."Bagaimana akan mungkin dihijab oleh sesuatu, padahal Dia [Alloh] yang terlihat dalam tiap sesuatu."

 

 

٭ كيفَ يتصوَّرُ ان يحجبهُ شيىءٌ وهوالذى ظهرلِكلّ شيىءٍ ٭

٭ كيفَ يتصوَّرُ ان يحجبهُ شيىءٌ وهو الظاهرقبل وجودِ كلّ شيىءٍ ٭

 

19."Bagaimana akan dapat ditutupi oleh sesuatu, padahal Dia [Alloh] yang tampak pada tiap sesuatu. Bagaimana mungkin akan dihijab oleh sesuatu, padahal Dia [Alloh] yang ada dhohir sebelum adanya sesuatu."

 

٭ كيفَ يتصوَّرُ ان يحجبهُ شيىءٌ وهو اَظَْهرمن كلّ شيىءٍ ٭

 

20."Bagaimana akan mungkin dihijab oleh sesuatu, padahal Dia [Alloh] lebih jelas dari segala sesuatu."

 

٭ كيفَ يتصوَّرُ ان يحجبهُ شيىءٌ وهوالواحد الذى ليسَ معهُ شيىءٍ ٭

21."Bagaimana mungkin akan dihijab oleh sesuatu, padahal Dia [Alloh] yang tunggal yang tidak ada di samping-Nya sesuatu apapun."

 

 

 

٭ كيفَ يتصوَّرُ ان يحجبهُ شيىءٌ وهواقربُ ا ِليكَ من كلّ شيىءٍ ٭

 

22."Bagaimana akan dihijab oleh sesuatu, padahal Dia [Alloh] lebih dekat kepadamu dari segala sesuatu."

 

 

٭ كيفَ يتصوَّرُ ان يحجبهُ شيىءٌ ولولاه ماكان وجودُ كلّ شيىءٍ ٭

 

23."Bagaimana mungkin akan dihijab oleh sesuatu, padahal seandainya tidak ada Alloh, niscaya tidak akan ada segala sesuatu."

 

Alloh itu dzat yang mendhohirkan segala sesuatu, bagaimana mungkin sesuatu itu bisa menutupi/menghijab-Nya.

Alloh itu dzat yang nyata pada segala sesuatu, bagaimana bisa Dia tertutupi,

Alloh itu dzat yang maha Esa, tidak ada sesuatu yang bersama-Nya, bagaimana mungkin Dia dihijab oleh sesuatu yang tidak wujud disamping-Nya.

 

Demikian tampak jelas sifat-sifat Alloh pada tiap-tiap sesuatu di alam ini, yang semua isi alam ini sebagai bukti kebesaran, kekuasaan, keindahan, kebijaksanaan dan kesempurnaan dzat Alloh yang tidak menyerupai sesuatu apapun dari makhluknya. Sehingga bila masih ada manusia yang tidak mengenal Alloh [tidak melihat Alloh], maka benar-benar ia telah silau oleh cahaya yang sangat terang, dan telah terhijab dari nur ma'rifat oleh awan tebal yang berupa alam sekitarnya.

 

 

٭ يا عجبا كيفَ يظهرُالوجودُفى العدمِ ، ام كيفَ يَثبُتُ الحادثُ معَ من لهُ وَصفُ القِدَمِ ٭

 

24."Sungguh sangat ajaib, bagaimana tampak wujud dalam ketiadaan, atau bagaimana dapat bertahan sesuatu yang hancur itu, di samping dzat yang bersifat qidam."

 

Yakni, sesuatu yang hakikatnya tidak ada bagaimana dapat tampak ada wujudnya. Hakikat ‘adam [tidak ada] itu gelap, sedangkan wujud itu bagaikan cahaya terang. Demikian pula bathil dan haq. Bathil itu harus rusak dan binasa, sedangkan yang haq itulah yang harus tetap kuat bertahan.

Kata KAYFA yang jumlahnya ada sepuluh, semua isim Istifham, tapi yang dimaksudkan menggunakkan arti Ta’ajjub(heran),dan arti menafikan (tidak mungkin). Ta’ajjub itu karena syuhudnya kepada Alloh, jika hamba sudah syuhud kepada Alloh  semua wujud selain Alloh itu hilang dari pandangan mata hatinya, semua selain Alloh itu sama sekali tidak ada wujudnya.

14. Alam terang karena nur Ilahi


٭ الكَونُ كلُّهُ ظُلمة ٌ واِنّمَا اَناَرَهُ ظُهُورُالحَقِّ فيه فمن رأى الكَوْنَ ولم يَشْهَدْهُ فيهِ اوعِندهُ اوقَبْله اوبَعْدهُ فقد اَعوزَهُ وجودُ الانوَرِ وحُجِبتْ عَنه شموس المعارفِ بِسُحُبِ الاثارِ ٭

Alam itu semuanya dalam kegelapan, sedangkan yang meneranginya, hanya karena dhohirnya Al-haq [Alloh] padanya, maka barangsiapa yang melihat alam, lantas tidak melihat Alloh di dalamnya, atau didekatnya, atau sebelumnya, atau sesudahnya, maka sungguh ia telah disilaukan oleh nur [cahaya], dan tertutup baginya surya [nur-cahaya] ma'rifat oleh tebalnya benda-benda alam ini

 

 Alam semesta yang mulanya tidak ada dan memang gelap, sedang yang menampakkannya sehingga berupa kenyataan, hanya kekuasaan Alloh padanya, karena itu barangsiapa yang melihat sesuatu benda alam ini, lantas tidak terlihat olehnya kebesaran dan kekuasaan Alloh yang ada pada benda itu, sebelum atau sesudahnya, berarti ia telah disilaukan oleh cahaya. Bagaikan ia melihat cahaya yang terang benderang, lalu ia mengira tidak ada bola yang menimbulkan cahaya itu. Maka semua seisi alam ini bagaikan cahaya, sedang yang hakiki [sebenarnya] terlihat itu semata-mata kekuasaan dzat Alloh subhanahu wata'ala.

 

Arti melihat Alloh didalam AL-KAUN (alam) yaitu:segala sesuatu yang ada ini berjalan menurut hukum Alloh, jadi hatinya hamba ketika melihat alam, langsung dia tahu Alloh yang membuat. ALLOHU KHOOLIQU KULLI SYAI’(Alloh-lah yang menciptakan segala sesuatu). Tidak melihat sebab-musababnya.

 

Melihat Alloh didekat AL-KAUN (alam) yaitu: sadar kalau Alloh-lah yang mengurusi dan mengatur semuanya sesuai dengan kehendakNya, dengan kesadaran yang seperti ini hati akan terdorong untuk selalu muroqobah dengan rasa syukur dan selalu berusaha melaksanakan kewajiban dari Alloh, dan akhirnya akan hilang kesenangan-kesenangan nafsu.

Melihat Alloh sebelum AL-KAUN (alam)sebelum sesuatu diwujudkan yaitu: melihat kita melakukan sesuatu yang di inginkan itu tidak akan terjadi tanpa dikehendaki oleh Alloh. Dengan kesadaran seperti ini hati bisa bertawakkal(menyerahkan semua pada Alloh atas apa yang di inginkan.karena yaqin semua yang wujud itu pasti Alloh yang mewujudkan.

Melihat Alloh sesudah AL-KAUN (alam) yaitu:sebab melihat Alloh hamba tidak merasa kalau dia melakukan sesuatu/amal, karena sadar bahwa Alloh-lah yang menjadikan amal itu.

Minggu, 24 April 2016

13. Hijab yang halangi perjalanan


٭ كيف يُشْرقُ قلبٌ صُوَرُالاَكوَانِ مُنطبِعَة ٌ فى مِرْاَته ؟ ام كيفَ يرحلُ الى الله وهو مُكبَّلٌ بِشهواتِهِ ؟ ام كيفَ يَطمعُ ان يَدْخُلَ حَضرَةَ اللهِ وهو لم يتطهَّرْ من جنابةِ غفلاتهِ ؟ ام كيفَ يرجُواَنْ يَفهَمَ د قاءـقَ الاسراَرِ وهُوَ لمْ يَتـُبْ من هفَوَاتِهِ؟ ٭

 
Bagaimana akan dapat bercahaya hati seseorang yang gambar dunia ini terlukis dalam cermin hatinya. Bagaimana berangkat  menuju kepada Allah, padahal ia masih terbelenggu oleh nafsu syahwat. Bagaimana akan dapat masuk menjumpai Allah, padahal ia belum bersih dari kelalaian. Bagaimana ia berharap akan mengerti rahasia yang halus dan tersembunyi, padahal ia belum taubat dari kekeliruannya

 

 

Dalam hikmah ke 13 ini menjadi kelanjutan hikmah sebelumnya (12) yang menerangkan tentang pentingnya Uzlah, sedang hikmah 13 memperingatkan Uzlah jasad (tubuh) saja tidak akan ada artinya jika hatinya tidak ikut ber-Uzlah, hatinya masih bebas dan dipenuhi empat perkara :

<>1.<>2.<>3.<>4.

Rosulullah shollallohu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa mengamalkan apa yang telah diketahui, maka Allah akan mewariskan kepadanya pengetahuan yang belum diketahui."

  Imam Ahmad bin Hambal rodhiallohu 'anhu bertemu dengan Ahmad bin Abi Hawari dan berkata: Ceritakanlah kepada kami apa-apa yang pernah engkau dapat dari gurumu Abu Sulaiman. Jawab Ahmad bin Abi Hawari: Bacalah Subhanallah tapi tanpa rasa kekaguman. Setelah dibaca oleh Ahmad bin Hambal: "Subhanallah". Maka Ibnu Hawari berkata: Aku telah mendengar Abu Sulaiman berkata: Apabila hati [jiwa] manusia benar-benar berjanji akan meninggalkan semua dosa, niscaya akan terbang ke alam malakut, kemudian kembali membawa berbagai ilmu yang penuh hikmah tanpa memerlukan lagi guru. Ahmad bin Hambal setelah mendengar keterangan itu langsung ia berdiri dan duduk ditempatnya berulang-ulang sampai tiga kali, lalu berkata: Belum pernah aku mendengar keterangan serupa ini sejak aku masuk Islam. Ia sungguh merasa puas dan sangat gembira menerima keterangan itu,

lalu ia membaca hadits: "Man amila bima alima warrotsahullohu ilma maa lam ya'lam."Barangsiapa yang mengamalkan apa yang telah diketahui, maka Alloh akan mewariskan kepadanya pengetahuan yang belum diketahui

12. Uzlahh pintu tafakur

مانفعَ القَلبَ شَيءٌ مثلُ عُزْلةٍ يَدْخُلُ بها ميدان فِكرةٍ 

 

Tidak ada sesuatu yang sangat berguna bagi hati [jiwa], sebagaimana menyendiri untuk masuk ke medan tafakur

 

Seorang murid/salik kalau benar-benar ingin wushul kepada Alloh, pastilah ia berusaha bagaimana supaya hatinya tidak lupa pada Alloh, bisa selalu mendekatkan diri kepada Alloh. Dalam usaha ini tidak ada yang lebih bermanfaat kecuali uzlah (menyendiri dari pergaulan umum), dan dalam kondisi uzlah murid mau Tafakkur(berfikir tentang makhluknya Alloh, kekuasaan Alloh, keagungan Alloh, keadilan Alloh dan belas kasih nya Alloh) yang bisa menjadikan Hati timbul rasa takdhim kepada Alloh. Menambah keyaqinan dan ketaqwaan kepada Alloh.

Adapun bahayanya murid yang tidak uzlah itu banyak sekali,

Rosululloh shollallohu 'alaihi wasallam bersabda: "Perumpamaan seorang sahabat yang tidak baik, bagaikan pandai besi yang membakar besi, jika kamu tidak terkena oleh percikan apinya, maka kamu terkena bau busuknya."

  Alloh Ta'ala mewahyukan kepada Nabi Musa alaihissalam: "Wahai putra Imran! Waspadalah selalu dan pilihlah untuk dirimu seorang sahabat [teman], dan sahabatmu yang tidak membantumu untuk membuat taat kepada-Ku, maka ia adalah musuhmu."

Dan juga Alloh mewahyukan kepada Nabi Dawud alaihissalam: "Wahai Dawud! Mengapakah engkau menyendiri? Jawab Dawud: Aku menjauhkan diri dari makhluk untuk mendekat kepada-Mu. Maka Alloh berfirman: Wahai Dawud! Waspadalah selalu, dan pilihlah untukmu sahabat, dan tiap sahabat yang tidak membantu untuk taat kepada-Ku, maka itu adalah musuhmu, dan akan menyebabkan membeku hatimu serta jauh dari-Ku."

  Nabi Isa alaihissalam bersabda: "Jangan berteman dengan orang-orang yang mati, niscaya hatimu akan mati. Ketika ditanya: Siapakah orang-orang yang mati itu? Nabi Isa memjawab: Mereka yang rakus kepada dunia.

 

 Rosululloh shollallohu 'alaihi wasallam bersabda: "Yang paling aku khawatirkan pada umatku, ialah lemahnya iman dan keyakinan."

  Nabi Isa alaihissalam bersabda: "Berbahagialah orang yang perkataanya dzikir, diamnya tafakur dan pandangannya tertunduk. Sesungguhnya orang yang sempurna akal ialah yang selalu mengoreksi dirinya, dan selalu menyiapkan bekal untuk menghadapi hari setelah mati."

  Sahl at-Tustary radhiallahu 'anhu berkata: "Kebaikan itu terhimpun dalam empat macam, dan dengan itu tercapai derajat wali [di samping melakukan semua kewajiban-kewajiban agama], yaitu: 1. Lapar. 2. Diam. 3. Menyendiri 4. Bangun tengah malam [sholat tahajjud].

Hati hati dengan keterkenalan


 

٭ اِدْفن وُجُودَك فى ارضِ الخُمول. فما نبتَ مِمَّالم يُدفن لايتِمُّ نِتاجهُ ٭

"Tanamlah dirimu dalam tanah kerendahan, sebab tiap sesuatu yang tumbuh namun tidak ditanam, maka tidak sempurna hasil buahnya."

 

Tidak ada sesuatu yang lebih berbahaya bagi seorang yang beramal, dari pada menginginkan kedudukan dan terkenal pergaulannya di tengah-tengah masyarakat. Dan ini termasuk keinginan hawa nafsu yang utama.

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa yang merendahkan diri, maka Alloh akan memuliakannya dan barang siapa yang sombong, Alloh akan menghinanya.

 Ibrahim bin Adham radhiallohu 'anhu berkata: "Tidak benar tujuan kepada Alloh, siapa yang ingin terkenal."

Ayyub as-Asakhtiyani radhiallohu 'anhu berkata: "Demi Alloh tidak ada seorang hamba yang sungguh-sungguh ikhlas pada Alloh, melainkan ia merasa senang, gembira jika ia tidak mengetahui kedudukan dirinya."

Mu'adz bin Jabal berkata: Rasululloh shallallohu 'alaihi wasallam bersabda:"Sesungguhnya sedikit riya' itu sudah termasuk syirik. Dan barangsiapa yang memusuhi wali Alloh, maka telah memusuhi Alloh. Dan sesungguhnya Alloh mencintai orang-orang yang bertaqwa yang tersembunyi [tidak terkenal], yang bila tidak ada, tidak dicari dan bila hadir tidak dipanggil dan tidak dikenal. Hati mereka bagai pelita hidayat, mereka terhindar dari segala kegelapan dan kesukaran."

Abu Hurairoh rodhiallahu 'anhu berkata: Ketika kami di majlis Rasululloh shallallohu 'alaihi wasallam, tiba-tiba Rasululloh  bersabda: Besok pagi akan ada seorang ahli surga yang sholat bersama kamu. Abu Hurairoh berkata: Aku berharap semoga akulah orang yang ditunjuk oleh Rasululloh shallallohu 'alaihi wasallam itu. Maka pagi-pagi aku shalat di belakang Rasulullah shallallohu 'alaihi wasallam dan tetap tinggal di majlis setelah orang-orang pada pulang. Tiba-tiba ada seorang budak hitam berkain compang-camping datang berjabat tangan pada Rasululloh shallallohu 'alaihi wasallam sambil berkata: Wahai Nabi Alloh! Do’akan semoga aku mati syahid. Maka Rasululloh shollallohu 'alaihi wasallam berdoa, sedang kami mencium bau kasturi dari badannya. Kemudian aku bertanya: Apakah orang itu wahai Rasululloh? Jawab Nabi: Ya benar. Ia seorang budak dari bani fulan. Abu Hurairoh berkata: Mengapa engkau tidak membeli dan memerdekakannya wahai Nabi Alloh? Jawab Nabi: Bagaimana aku akan dapat berbuat demikian, sedangkan Alloh akan menjadikannya seorang raja di surga. Wahai Abu Hurairoh! Sesungguhnya di surga itu ada raja dan orang-orang terkemuka, dan ini salah seorang raja dan terkemuka. Wahai Abu Hurairoh! Sesungguhnya Alloh mengasihi, mencintai makhluknya yang suci hati, yang samar, yang bersih, yang terurai rambut, yang kempes perut kecuali dari hasil yang halal, yang bila akan masuk kepada raja tidak diizinkan, bila meminang wanita bangsawan tidak akan diterima, bila tidak ada tidak dicari, bila hadir tidak dihiraukan, bila sakit tidak dijenguk, bahkan ia meninggal tidak dihadiri jenazahnya.

 Para sahabat bertanya: Tunjukkan kepada kami wahai Rasululloh salah seorang dari mereka? Jawab Nabi: Uwais al-Qoranyseorang berkulit coklat, lebar kedua bahunya, tingginya agak sedang dan selalu menundukkan kepalanya sambil membaca al-Qur'an, tidak terkenal di bumi tetapi terkenal di langit, andaikan ia bersungguh-sungguh memohon sesuatu kepada Allah pasti diberinya. Di bawah bahu kirinya berbekas. Wahai Umar dan Ali! Jika kamu bertemu padanya, maka mintalah kepadanya supaya memohonkan ampun untukmu.

Sabtu, 23 April 2016

Jangan meragukan janji Alloh SWT

٭ لا يُشكـِّكنَّك فى الوَعدِ عدمُ وقوعِ المَوْعُودِ وانْ تَعَيَّنَ زمَنـُهُ لـءـلاَّيَكونَ ذٰ لكَ قَدحاً فى بصيرَتكَ واِخـْماَداًلِنورِ سَرِيرَتِكَ

."Jangan sampai kamu merasa ragu, terhadap janji Alloh, karena tidak terlaksananya apa yang telah dijanjikan itu, walaupun telah tertentu waktunya, supaya tidak menyalahi pandangan mata hatimu, atau memadamkan cahaya hatimu."

Manusia sebagai hamba tidak mengetahui kapankah Alloh akan menurunkan karunia dan rahmat-Nya, sehingga manusia jika melihat tanda-tanda ia menduga, mungkin telah tiba saatnya, padahal bagi Alloh belum memenuhi semua syarat yang dikehendaki-Nya, maka bila tidak terjadi apa yang telah diduganya, hendaknya tidak ada keraguan terhadap kebenaran janji Alloh subhanahu wata'ala.

Sebagaimana yang terjadi dalam Sulhul [perdamaian] Hudaibiyah, ketika Rasululloh shallalloahu 'alaihi wasallam, menceritakan mimpinya kepada sahabatnya, sehingga mereka mengira bahwa pada tahun itu mereka akan dapat masuk ke kota Makkah dan melaksanakan ibadah umroh dengan aman dan sejahtera [mimpi Rasululloh saw. yang tersebut dalam surah al-Fath]. Alloh berfirman: "Sungguh Alloh akan membuktikan kepada Rosul-Nya tentang kebenaran mimpinya bahwa kamu pasti memasuki Masjidil Haram, jika Alloh menghendaki dalam keadaan aman, dengan menggundul rambut kepala dan memendekkannya, sedang kamu merasa takut. Maka Alloh mengetahui apa yang tidak kamu ketahui, dan selain itu Dia telah memberikan kemenangan yang dekat." [QS. al-Fath 27].

Sehingga ketika gagal tujuan umroh karena di tolak oleh bangsa Quraisy dan terjadi penanda tanganan perjanjian Sulhul [perdamaian] Hudaibiyah, yang oleh Umar dan sahabat-sahabat lainnya dianggap sangat mengecewakan, maka ketika Umar ra. mengajukan beberapa pertanyaan, dijawab oleh Nabi saw: Aku hamba Alloh dan utusan-Nya dan Alloh tidak akan mengabaikan aku. Firman Alloh: "(Dalam menghadapi ujian dari Alloh) Sehingga Rosul dan orang-orang yang beriman bersamanya berkata, Kapankah datang pertolongan Alloh? Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Alloh itu dekat." [QS. al-Baqoroh 214].

Ikhlas ruh ibadat

٭ الاَعمالُ صوَرٌ قاءمة ٌ وَارواحُها وجودُ سِرِّ الاخلاصِ فيها ٭

Amal perbuatan itu sebagai kerangka yang tegak, sedang roh [jiwanya], ialah terdapatnya rahasia ikhlas dalam amal perbuatan itu.

Amal ialah, geraknya badan lahir atau hati. amal itu digambarkan sebagai tubuh/jasad. sedangkan ikhlas itu sebagai ruhnya. yakni., badan tanpa ruh berarti mati. amal lahir atau amal hati itu bisa hidup hanya dengan adanya ikhlas.

Alloh berfirman, “Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan (ikhlas)kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus” albayyinah 5.

“Maka sembahlah Allah dengan memurnikan ketaatan (ikhlas)kepada-Nya.” Az-zumar 2.

Imam Hasan Al-Bashari, barkata, “Aku pernah bertanya kepada shahabat Hudzaifah r.a. tentang ikhlas, beliau menjawab: Aku pernah bertanya kepada Rasululloh SAW ikhlas itu apa, beliau menjawab: Aku pernah menanyakan ttg ikhlas itu kpd malaikat Jibril a.s dan beliau menjawab: Aku pernah bertanya ttg hal itu kepada Alloh Rabbul 'Izzaah, dan IA menjawab: "IKHLAS ialah RAHASIA di antara rahasia-rahasiaKU yg Kutitipkan di hati hambaKU yg Aku cintai." I

khlas itu berbeda/bertingkat sesuai dengan perbedaan orang yang beramal. Keikhlasan orang yang bersungguh-sungguh dalam ibadah, dan amal perbuatan itu telah bersih dari pada riya' yang nampak ataupun yang tersembunyi, sedang tujuan amal perbuatan mereka selalu hanya pahala yang dijanjikan oleh Allah kepada hamba-Nya ,dan supaya diselamatkan dari neraka-Nya. Keikhlasan orang-orang yang cinta kepada Alloh, yang beramal hanya karena mengagungkan Alloh,karena hanya Alloh dzat yang wajib di Agungkan, tidak karena pahala atau selamat dari siksa neraka. Sayyidah Robi’ah al-‘Adawiyyah bermunajat pada Alloh: Ya Alloh, saya beribadah kepadamu bukan karena takut nerakamu, dan juga tidak karena cinta dengan surgamu. Perkataan ini masih mengnggap dirinya yang beribadah(mengaku bisa beribadah).

Keikhlasan orang –orang yang sudah Ma’rifat kepada Alloh. Mereka selalu melihat kepada Alloh, gerak dan diamnya badan dan hatinya itu semua atas kehendak Alloh, mereka tidak merasa kalau bisa beramal,kecuali diberi pertolongan oleh Alloh, tidak sebab daya kekuatan dirinya sendiri.

Ahwal menentukan amal


٭ تنوَّعت اجْناَسُ الاَعمالِ لتنوُّعِ وارِداَتِ الاحْوالِ ٭

.”Beraneka macam jenis amal perbuatan, karena bermacam-macam pula pemberian karunia Allah yang diberikan kepada hamba-Nya.(Hal).

” Dalam pandangan tasawuf, Hal diartikan sebagai pengalaman rohani dalam proses mencapai hakikat dan makrifat. Hal merupakan zauk atau rasa yang berkaitan dengan hakikat ketuhanan yang melahirkan makrifatullah (pengenalan tentang Alloh).

Tanpa Hal tidak ada hakikat dan tidak diperoleh makrifat. Ahli ilmu membina makrifat melalui dalil ilmiah tetapi ahli tasawuf bermakrifat melalui pengalaman tentang hakikat. Sebelum memperoleh pengalaman hakikat, ahli kerohanian terlebih dahulu memperoleh kasyaf yaitu terbuka keghoiban kepadanya. Ada orang mencari kasyaf yang dapat melihat makhluk ghaib seperti jin. Dalam proses mencapai hakikat ketuhanan kasyaf yang demikian tidak penting. Kasyaf yang penting adalah yang dapat mengenali tipu daya syaitan yang bersembunyi dalam berbagai bentuk dan suasana dunia ini. Rasululloh saw. sendiri sebagai ahli kasyaf yang paling unggul hanya melihat Jibrail a.s dalam rupanya yang asli dua kali saja, walaupun pada setiap kali Jibrail a.s menemui Rasululloh saw. dengan rupa yang berbeda-beda, Rasululloh tetap mengenalinya sebagai Jibrail a.s.

Bila seseorang ahli kerohanian memperoleh kasyaf maka dia telah bersedia untuk menerima kedatangan Hal atau zauk yaitu pengalaman kerohanian tentang hakikat ketuhanan. Hal tidak mungkin diperoleh dengan beramal dan menuntut ilmu. Sebelum ini pernah dinyatakan bahawa tidak ada jalan untuk masuk ke dalam gerbang makrifat. Seseorang hanya mampu beramal dan menuntut ilmu untuk sampai pintu gerbangnya. Apabila sampai di situ seseorang hanya menanti karunia Alloh, semata-mata karunia Alloh yang membawa makrifat kepada hamba-hamba-Nya. karunia Alloh yang mengandung makrifat itu dinamakan Hal. Ada orang yang memperoleh Hal sekali saja dan dikuasai oleh Hal dalam waktu yang tertentu saja dan ada juga yang terus-menerus di dalam Hal. Hal yang terus-menerus atau berkekalan dinamakan wishol yaitu penyerapan Hal secara terus-menerus, kekal atau baqo’. Orang yang mencapai wishol akan terus hidup dengan cara Hal yang terjadi.

Hal-hal (ahwal) dan wishol bisa dibagi menjadi lima macam:

1 : Abid: Abid adalah orang yang dikuasai oleh Hal atau zauk yang membuat dia merasakan dengan sangat bahawa dirinya hanyalah seorang hamba yang tidak memiliki apa-apa dan tidak mempunyai daya dan upaya untuk melakukan sesuatu. Kekuatan, usaha, bakat-bakat dan apa saja yang ada dengannya adalah daya dan upaya yang dari Alloh. Semuanya itu adalah karunia Alloh semata-mata. Alloh sebagai Pemilik yang sebenarnya, apabila Dia memberi, maka Dia berhak mengambil kembali pada masa yang Dia kehendaki. Seorang abid benar-benar bersandar kepada Allah s.w.t sekiranya dia melepaskan sandaran itu dia akan jatuh, kerana dia benar-benar melihat dirinya kehilangan apa yang datangnya dari Allah s.w.t.

2 : Asyikin: Asyikin ialah orang yang memandang sifat Keindahan Allah s.w.t. Rupa, bentuk, warna dan ukuran tidak menjadi soal kepadanya kerana apa saja yang dilihatnya menjadi cermin yang dia melihat Keindahan serta Keelokan Allah s.w.t di dalamnya. Amal atau kelakuan asyikin ialah gemar merenungi alam dan memuji Keindahan Allah s.w.t pada apa yang disaksikannya. Dia boleh duduk menikmati keindahan alam beberapa jam tanpa merasa jemu. Kilauan ombak dan titikan hujan memukau pandangan hatinya. Semua yang kelihatan adalah warna Keindahan dan Keelokan Allah s.w.t. Orang yang menjadi asyikin tidak memperdulikan lagi adab dan peraturan masyarakat. Kesedarannya bukan lagi pada alam ini. Dia mempunyai alamnya sendiri yang di dalamnya hanyalah Keindahan Alloh s.w.t.

3 : Muttakholiq: Muttakholiq adalah orang yang mencapai yang Haq dan bertukar sifatnya. Hatinya dikuasai oleh suasana Qurbi Faroidh atau Qurbi Nawafil. Dalam Qurbi Faroidh, muttakholiq merasakan dirinya adalah alat dan Allah s.w.t menjadi Pengguna alat. Dia melihat perbuatan atau kelakuan dirinya terjadi tanpa dia merancang dan campur tangan, bahkan dia tidak mampu mengubah apa yang akan terjadi pada kelakuan dan perbuatannya. Dia menjadi orang yang berpisah daripada dirinya sendiri. Dia melihat dirinya melakukan sesuatu perbuatan seperti dia melihat orang lain yang melakukannya, yang dia tidak berdaya mengawal atau mempengaruhinya. Hal Qurbi Faraidh adalah dia melihat bahawa Allah s.w.t melakukan apa yang Dia kehendaki. Perbuatan dia sendiri adalah gerakan Allah s.w.t, dan diamnya juga adalah gerakan Allah s.w.t. Orang ini tidak mempunyai kehendak sendiri, tidak ada ikhtiar dan tadbir. Apa yang mengenai dirinya, seperti perkataan dan perbuatan, berlaku secara spontan. Kelakuan atau amal Qurbi Faroidh ialah bercampur-campur di antara logika dengan tidak logika, mengikut adat dengan merombak adat, kelakuan alim dengan jahil. Dalam banyak perkara penjelasan yang boleh diberikannya ialah, “Tidak tahu! Allah s.w.t berbuat apa yang Dia kehendaki”. Dalam suasana Qurbi Nawafil pula muttakholiq melihat dengan mata hatinya sifat-sifat Allah s.w.t dan dia menjadi pelaku atau pengguna sifat-sifat tersebut, yaitu dia menjadi khalifah dirinya sendiri. Hal Qurbi Nawafil ialah berbuat dengan izin Allah s.w.t kerana Allah s.w.t memberikan kepadanya untuk berbuat sesuatu. Contoh Qurbi Nawafil adalah kelakuan Nabi Isa a.s yang membentuk rupa burung dari tanah liat lalu menyuruh burung itu terbang dengan izin Allah s.w.t, juga kelakuan beliau a.s menyeru orang mati supaya bangkit dari kuburnya. Nabi Isa a.s melihat sifat-sifat Allah s.w.t yang diizinkan menjadi kemampuan beliau, sebab itu beliau tidak ragu-ragu untuk menggunakan kemampuan tersebut menjadikan burung dan menghidupkan orang mati dengan izin Allah s.w.t.

4 : Muwahhid: Muwahhid fana’ dalam dzat, dzatnya lenyap dan DZat Mutlak yang menguasainya. bagi muwahhid ialah dirinya tidak ada, yang ada hanya Alloh s.w.t. Orang ini telah putus hubungannya dengan kesedaran basyariah dan sekalian maujud. Kelakuan atau amalnya tidak lagi seperti manusia biasa karena dia telah terlepas dari sifat-sifat kemanusiaan dan kemakhlukan. Misalkan dia bernama Abdullah, dan jika ditanya kepadanya di manakah Abdullah, maka dia akan menjawab Abdullah tidak ada, yang ada hanyalah Allah! Dia benar-benar telah lenyap dari ke‘Abdullah-an’ dan benar-benar dikuasai oleh ke‘Allah-an’. Ketika dia dikuasai oleh hal dia terlepas daripada beban hukum syarak. Dia telah fana dari ‘aku’ dirinya dan dikuasai oleh kewujudan ‘Aku Hakiki’. Walau bagaimana pun sikap dan kelakuannya dia tetap dalam ridho Allah s.w.t. Apabila dia tidak dikuasai oleh hal, kesedarannya kembali dan dia menjadi ahli syariat yang taat. Perlu diketahui bahawa hal tidak boleh dibuat-buat dan orang yang dikuasai oleh hal tidak berupaya menahannya. Orang-orang sufi bersepakat mengatakan bahawa siapa yang mengatakan, “Ana al-Haq!” sedangkan dia masih sadar tentang dirinya maka orang tersebut adalah sesat dan kufur!

5 : Mutahaqqiq: Mutahaqqiq ialah orang yang setelah fana dalam dzat turun kembali kepada kesedaran sifat, seperti yang terjadi kepada nabi-nabi dan wali-wali demi melaksanakan amanat sebagai khalifah Alloh di muka bumi dan kehidupan dunia yang wajib diurusi. Dalam kesadaran dzat seseorang tidak keluar dari khalwatnya dengan Alloh s.w.t dan tidak peduli tentang keruntuhan rumah tangga dan kehancuran dunia seluruhnya. Sebab itu orang yang demikian tidak boleh dijadikan pemimpin. Dia mesti turun kepada kesedaran sifat barulah dia boleh memimpin orang lain. Orang yang telah mengalami kefanaan dalam zat kemudian disadarkan dalam sifat adalah benar-benar pemimpin yang dilantik oleh Alloh s.w.t menjadi Khalifah-Nya untuk memakmurkan makhluk Alloh s.w.t dan memimpin umat manusia menuju jalan yang diridhoi Alloh s.w.t. Orang inilah yang menjadi ahli makrifat yang sejati, ahli hakikat yang sejati, ahli thorikoh yang sejati dan ahli syariat yang sejati, berkumpul padanya dalam satu kesatuan yang menjadikannya Insan Robbani. Insan Robbani peringkat tertinggi ialah para nabi-nabi dan Alloh karuniakan kepada mereka maksum, sementara yang tidak menjadi nabi dilantik sebagai wali-Nya yang diberi perlindungan dan pemeliharaan.